Senin, 14 Januari 2013

KAJIAN INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR KESALAHAN DALAM BERINVESTASI

Investasi adalah istilah yang berhubungan dengan keuangan, ekonomi dan bisnis. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk Aktiva (harta) dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Investasi juga sering disebut penanaman modal.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun perusahaan atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB (Produk Domestik Bruto) dengan rumus 
PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.


Macam-macam bentuk Investasi :
  1. Investasi Tanah.
  2. Investasi Pendidikan.
  3. Investasi Saham.
Berinvestasi dapat mendatangkan banyak keuntungan bagi pebisnis dan pengusaha, selain itu juga investasi dapat membuka pintu hubungan kerja sama yang lebih baik. Resiko dalam berinvestasi juga cukup besar, kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia, atau ketertiban hukum.
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor saat melakukan investasi diantaranya :
  1. Tidak memiliki rencana investasi yang jelas. Karena ini terkait dengan masa depan investor tersebut, maka tanpa memiliki konsep yang kuat investasinya bisa merupakan suatu kesalahan.
  2. Investor terkadang kurang sabar dan ingin segera menikmati keuntungan padahal investasi adalah suatu program jangka panjang dan kita mesti bisa menerawang jauh ke depan dan jangan mengambil langkah yang emosional dan terlalu cepat.Tetapi mesti melakukan langkah-langkah yang terukur.
  3. Investor terkadang memperoleh informasi yang terlalu berlebih sehingga mengaburkan analisis yang telah baik yang diperoleh sebelumnya.
  4. Calon investor gampang terpengaruh gimik (rencana bisnis) yang menjanjikan kaya dalam sekejap (get rich quick scam). Dan melupakan hukum ekonomi yang paling mendasar yaitu High Risk High Return (Pengembalian tinggi pasti beresiko tinggi pula). Misalnya bila uang diinvestasikan ke deposito bank maka bunga yang didapat akan lebih rendah daripada bila diinvestasikan ke suatu bisnis seperti bisnis makanan yang dapat memperloleh pengembalian 100% dari modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar